Bosch Rapid Test Alat Pendeteksi Coronavirus Tercepat Di Dunia
![]() |
Bosch Rapid Test Alat Pendeteksi Coronavirus Tercepat Di Dunia |
BOSCH
RAPID TEST adalah alat tes cepat yang dapat mendeteksi coronavirus (COVID-19)
dalam waktu kurang dari dua jam, yang diukur mulai dari pengambilan sampel
hingga hasilnya. Alat tes COVID-19 ini merupakan hasil kolaborasi antara anak
perusahaan BOSCH HEALTHCARE SOLUTION dengan PERUSAHAAN TEKNOLOGI MEDIS IRLANDIA
UTARA RANDOX LABORATORIES. Keunggulan lain dari tes ini yaitu, dapat dilakukan
secara langsung di tempat perawatan pasien, tanpa harus ke laboratorium yang
akan membutuhkan waktu lebih lama, sehingga pasien yang diperiksa bisa lebih
cepat mengetahui kondisi kesehatannya melalui tes cepat ini. Alat tes yang baru
dikembangkan ini akan pertama kali di gunakan di jerman pada bulan april 2020
dan akan di publish ke pasar-pasar lain di Eropa dan tempat lain yang membutuhkan
alat tes cepat ini.
Waktu
adalah hal terpenting dalam peperangan melawan coronavirus dan diagnosis yang
cepat dan handal merupakan salah satu kunci untuk memerangi pandemi ini dengan
cepat, oleh karena itu alat ini diciptakan untuk membantu penanganan COVID-19
yang sudah mewabah diseluruh dunia. Alat yang dikembangkan hanya dalam enam
minggu ini, tidak hanya digunakan untuk mendeteksi COVID-19 saja melainkan juga
untuk mendeteksi penyakit-penyakit pernafasan lainnya seperti influenza. Bosch
adalah salah satu alat tes diagnosis molekul otomatis pertama di dunia yang
dapat digunakan langsung oleh semua instansi atau lembaga kesehatan. Selain itu
alat ini mempunyai fitur khusus yang menawarkan diagnosis diferensial yang
pastinya akan sangat membantu dokter dalam proses pendeteksian infeksi virus.
Alat
ini sangat diharapkan untuk membantu seluruh tenaga medis di dunia dalam
memerangi pandemi COVID-19 yang begitu cepat, dan alat yang bekerja sangat
cepat pastinya akan membuat penyebaran virus ini menjadi lebih lambat sehingga
mata rantai penyebaran ini segera putus dan dunia akan kembali seperti semula
yang bebas dari ancaman COVID-19.